Wahai pemuda…Menikahah..!
Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memanggilmu
dengan sabdanya,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara
kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka segeralah menikah, karena nikah
akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan.”
(Muttafaqun alaihi)
***
Wahai
Pemuda Menikahlah!
Khutbah Jum’at Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah
bersyukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat yang telah tercurah
kepada kita. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memasukkan kita ke dalam golongan
hamba-hamba-Nya yang bersyukur, sehingga Allah akan menambah pemberian
nikmat-Nya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya dengan tanpa batas.
إِنَّ اللهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ
حِسَابٍ
“Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa
saja yang Dia kehendaki tanpa batas.” (QS. Ali Imran: 37)
Wasiat
takwa, kami sampaikan kepada jamaah sekalian. Takwa adalah sebaik-baik bekal
menghadap AllahSubhanahu wa Ta’ala.
“Dan
carilah bekal, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
Dengan
takwa itu pula, kita akan beruntung.
وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya
kalian beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)
Juga
dengan takwa, kita akan berhasil memperoleh kemenangan.
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa itu
ada kemenangan.” (QS. An-Naba: 31)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai sekalian pemuda,
barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka segeralah
menikah, karena nikah akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga
kehormatan.” (Muttafaqun alaihi)
Wahai
Para Pemuda
Masa
muda, adalah masa yang indah. Identik dengan masa tumbuhnya ketertarikan
seseorang kepada lawan jenisnya. Pada masa ini pula kematangan organ-organ
reproduksi seseorang mulai terasa. Sehingga masa muda adalah masa yang rawan,
jika tidak dibentengi keimanan dan takwa kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Merebaknya
media informasi dan hiburan yang kerap kali menyajikan hal-hal bersifat
membangkitkan hawa nafsu sebagai hidangannya, budaya seronok negeri Barat
maupun Timur mulai mewabah, serta perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan
etika pergaulan Islami, sungguh menjadi cobaan berat bagi para pemuda dalam
menjaga diri dan kehormatannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فَتْنَةً أَضَرَّ
عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan sesudahku cobaan bagi
kaum pria yang lebih berbahaya melebihi cobaan wanita.” (Bukhari-Muslim)
Wahai
pemuda…
Sungguh
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar dan telah terbukti. Betapa
banyak para pemuda muslim menjadi korban fitnah kaum wanita. Betapa banyak yang
terjatuh ke dalam lembah kenistaan, lantaran benteng keimanan mereka terlalu
rapuh menghadapi dahsyatnya badai syahwat.
Tatkala
muncul sesosok yang memesonakan di hadapan mereka –walau hanya sebuah gambar—mata
mereka terlalu berat dipejamkan, wajah mereka terlalu sulit dipalingkan.
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ
“Katakanlah kepada kaum mu’minin, supaya mereka
menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan mereka.” (QS. An-Nur: 30)
Hati
mereka terlalu lemah untuk menghilangkan bayangan-bayangan yang mengusik.
Tangan mereka terlalu susah dikendalikan, dan kaki mereka terlalu kuat untuk
tidak melangkah kepadanya. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman,
وَلاَتَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ
فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلاً
“Dan janganlah kalian mendekat zina. Sesungguhnya
zina adalah perbuatan keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Akhirnya,
mereka pun menyerah tak berdaya, menuruti bisikkan hawa nafsunya. Padahal Allah Subhanahu
wa Ta’ala telah berfirman,
dalam menyifati orang-orang yang akan mewarisi surga-Nya
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
“Dan orang-orang yang senantiasa menjaga kemaluannya.”
(QS. Al-Mu’minun: 5)
Wahai
pemuda Islam…
Akankah
Engkau menjadi korban selanjutnya? Jangan! Janganlah engkau sia-siakan surga
Firdaus yang telah dipanjikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadamu. Janganlah
engkau menukar masa depan akhiratmu dengan kenikmatan semu yang sesaat.
Janganlah engkau lemparkan dirimu ke dalam api neraka.
Wahai
pemuda…
Menikahah..!
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilmu dengan sabdanya,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara
kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka segeralah menikah, karena nikah
akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan.”
(Muttafaqun alaihi)
Dengan
menikah, engkau menjadi lebih bisa menjaga diri dan kehormatanmu. Dengan
menikah, engkau telah menyempurnakan separuh agamamu. Telah tersebut dalam
hadis,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ
اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّيْنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِيْمَا بَقِيَ
“Apabila seorang hamba menikah, ia telah
melengkapi separuh dari agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam
memelihara yang lainnya.” (HR. Thabrani dan Hakim)
Wahai
Pemuda…
Menikahlah…!
janganlah kemiskinan menghalangimu untuk melangsungkan pernikahan. Enggan
menikah hanya lantaran takut miskin, bukanlah sikap seorang pemuda yang berjiwa
ksatria. Hendaklah berusaha sekuat tenaganya dalam mencari karunia Allah Subhanahu
wa Ta’ala, kemudian ia bertakwa kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Seandainya engkau seorang yang faqir, pasti Allah akan
menolongmu dengan memberi rezeki yang berkecukupan. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ
وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ
يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Jika mereka adalah orang-orang miskin, Allaha
kan memampukan mereka dengna karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32)
Apalagi
kalian adalah pemuda-pemuda yang ingin menjaga kehormatan. Maka kalian adalah
orang-orang yang berhak mendapatkan pertolongan dari Allah Subhanahu
wa Ta’ala, sebagaimana sabda Al Amin,
ثَلَاثٌ حَقٌ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ
المُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَالمُكَاتِبُ الَّذِيْ يُرِيْدُ الأَدَاءَ
وَالنَّاكِحُ الَّذِيْ يُرِيْدُ العَفَافَ
“Ada tiga golongan yang berhak mendapat
pertolongan Allah. Yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang budak yang
hendak menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya.”
(HR. Ahmad)
Wahai
pemuda…
Menikahlah…!
apabila engkau benar-benar mencintai Sunnah Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dan
mengikuti jejak Salafush Shalih.
Suatu ketika, ada tiga orang sahabat yang datang menemui
istri-istri Nabishallallahu ‘alaihi wa
sallam menanyakan bagaimana
ibadah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa
sallam. Setelah diterangkan, mereka pun sangat berkeinginan untuk
meningkatkan ibadah masing-masing. Sampai-sampai ada yang mengatakan, “Adapun
aku akan menjauhi wanita dan tidak menikah selama-lamanya.” Ketika hal itu
terdengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka
beliaupun langsung membantah, dan pada akhir hadis beliau berkata,
“Barangsiapa yang tidak senang dengan sunnahku,
maka dia bukan termasuk golonganku.” (Muttafaqun Alaihi)
Ibnu
Mas’ud pernah berkata, “Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku
lebih senang menikah daripada harus menemui Allah sebagai seorang bujangan.
Demikian
khutbah pertama yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah memberikan kepada kita
taufik, sehingga kita bisa istiqamah menjalani agama ini.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ. فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH JUM’AT KEDUA
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَـمِيْنَ،
أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ صِرَاطِهِ الْـمُسْتَقِيْمِ وَنَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ
سُبُلِ أَصْحَابِ الْـجَحِيْمِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْـمَلِكُ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ اْلبَلاَغَ الْـمُبِيْنَ وَقَالَ: عَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ تَلَقَّوْا عَنْهُ الدِّيْنَ وَبَلَّغُوْهُ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ:
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah,
Wahai
Pemuda….
Barangsiapa
di antara kalian yang berkeinginan menikah, maka pilihlah wanita-wanita
terbaik. Baik untuk agama kalian, baik untuk diri kalian dan baik untuk
anak-anak kalian kelak. Maka perhatikan hal-hal berikut.
Pertama,
nikahilah wanita-wanita yang taat dalam beragama. Karena sesungguhnya dunia ini
adalah perhiasan. Sebaik-baik perhiasan diunia adalah wanita shalihah.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
الدُنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَعِهَا
المَرْأَةُ الصَالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan dunia ialah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Begitu
pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menjadikan agama
sebagai pertimbangan utama, tatkala seorang pria memilih seorang wanita.
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا
وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ
يَدَاكَ
“Wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena
hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita
yang bagus agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua,
utamakanlah memilih wanita-wanita yang masih gadis. Agar engkau bisa
bermain-main dengannya dan iapun bisa bermain-main denganmu.
Ketiga,
nikahilah wanita-wanita yang penyayang lagi subur. Karena Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam merasa
bangga dengan jumlah umat yang banyak. Sabda beliau,
تَزَوَّجُوْا الوَدُوْدَ الوَلُوْدَ
فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Nikahilah wanita-wanita yang penyayang lagi subur.
Sesungguhnya aku berbangga dengna jumlah kalian yang banyak.” (HR. Abu
Dawud dan Nasa’i)
Demikian
apa yang dapat kami sampaikan. Kita berdoa kepada Allah, semoga Allah memberi
kekuatan kepada pemuda-pemuda Islam untuk tetap istiqomah dalam menempuh perjalanan
hidup yang penuh dengan rintangan dan cobaan.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَارْضَ
اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ
وَعَلِي وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ لَـهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ
يَوْمَ الدِّيْنِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْـمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْـمُشْرِكِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْـمُوَحِّدِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْـمُسْلِمِيْنَ في كُلِّ مَكَانٍ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ وَالْـمُؤْمِنِيْنَ وَالْـمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّهُ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ … اذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ الْـجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْـمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْـمُشْرِكِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْـمُوَحِّدِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْـمُسْلِمِيْنَ في كُلِّ مَكَانٍ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ وَالْـمُؤْمِنِيْنَ وَالْـمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّهُ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ … اذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ الْـجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Maraji:
– Wajiz, Kitab An Nikah, Syaikh Abdul Adzim bin Badawi.
– Konsep Perkawinan Dalam Islam, Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas.
– Wajiz, Kitab An Nikah, Syaikh Abdul Adzim bin Badawi.
– Konsep Perkawinan Dalam Islam, Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas.
Sumber: Majalah As Sunnah Edisi 4 Tahun
ke-7 1424/ 2003
Sumber: www.khotbahjumat.com
0 Response to "Wahai Pemuda Menikahlah!"