Latest News

Kesalahan Khutbah Jumat:Ungkapan Yang Berlebihan Mengawali Khutbah


Beberapa Kesalahan dalam Khutbah Jumat (Bagian 1)
Kesalahan Pertama: Ungkapan yang Berlebihan Ketika Mengawali Khutbah

Begitu banyak khatib yang mengawali khutbahnya dengan menggunakan pengantar yang dihiasi dengan sajak, syair, atau puisi yang berlebih-lebihan. Fenomena ini tentu menyimpang dari tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengawali khutbahnya. Dalam praktiknya, ketika memulai khutbah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammembukanya dengan menggunakan khutbah hajah.

Ibnu Qudamah menjelaskan, “Seorang khatib dianjurkan mengawali khutbahnya dengan mengucapkan tahmid (puja dan pujian kepada Allah, pen.) sebelum menyampaikan pesan khutbah. Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berkhutbah, mencotohkan seperti itu.”

Contoh khutbah hajah adalah sebagai berikut:
إِنَّ الحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وُنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمْداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ}
{يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا}
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا}
أما بعد
Selanjutnya, beliau menyampaikan isi pesan khutbah.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa melihat takhrij khutbah hajah ini dalam artikel berjudul Khutbah Al-Hajah, karya Syekh Al-Albani.
Catatan:

Dalam banyak kasus, seringkali para khatib membumbui khutbah hajah ini dengan menambahkan beberapa ungkapan tanpa dilandasi dalil, seperti ungkapan, “Wanastahdiihi” dan “Wanatuubu ilaihi”. Padahal, bagi orang yang mencintai sunah, akan merasa cukup dan puas dengan apa yang telah ditetapkan dalam sunah.

Info Naskah Kesalahan Khutbah Jumat


Sumber: 33 Kesalahan Khotib Jumat, Su’ud bin Malluh bin Sulthan Al-‘Unazi, Pustaka at-Tazkia, 2006
Sumber www.khotbahjumat.com

0 Response to "Kesalahan Khutbah Jumat:Ungkapan Yang Berlebihan Mengawali Khutbah"