Generasi Sahabat radhiyallahu 'anhum adalah generasi yang paling mulia dari seluruh umat sebelumnya, umat para Rasul dan Nabi 'alaihimush shalatu was salam
Generasi Sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah generasi yang
paling mulia dari seluruh umat sebelumnya, umat para Rasul dan Nabi ‘alaihimush shalatu was salam. Hal ini
berdasarkan firman Allah Ta’ala,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
“Kalian adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia” (QS. Ali ‘Imraan:
110).
Juga
sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam
خَيْرُ
النَّاسِ قَرْنِى، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik
manusia adalah di zamanku (sahabat), kemudian generasi setelahnya (tabi’in),
kemudian generasi setelahnya (tabi’ut tabi’in)” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 2652
dan Muslim no. 6635).
Para
pemuda dari kalangan sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah suri
teladan dan idola Anda di tengah umat ini, wahai pemuda. Mereka adalah generasi
terbaik dalam ilmu dan amal.
Para
pemuda generasi awal umat Islam yang mendapat kabar gembira masuk Surga
Sepuluh
orang yang mendapat kabar gembira masuk Surga adalah sosok para pemuda yang
menemani perjuangan Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam dalam membawa ajaran agama Islam. Dalil status mereka
sebagai Al-Mubasysyaruuna bil Jannah (orang-orang
yang mendapat kabar gembira masuk Surga) adalah sebagaimana disebutkan dalam
sebuah hadits yang agung berikut ini:
Dari
Abdur Rahman bin ‘Auf bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أبو بكر في الجنة، وعمر في الجنة،
وعثمان في الجنة، وعلي في الجنة، وطلحة في الجنة، والزبير في الجنة، وعبد الرحمن
بن عوف في الجنة، وسعد بن أبي وقّاص في الجنة، وسعيد بن زيد في الجنة، وأبو عبيدة
بن الجرّاح في الجنة
“Abu
Bakar masuk Surga, Umar masuk Surga, Utsman masuk Surga, Ali masuk Surga,
Thalhah masuk Surga, Az-Zubair masuk Surga, Abdur Rahman masuk Surga, Sa’ad bin
Abi Waqqosh masuk Surga, Sa’id bin Zaid masuk Surga, dan Abu Ubaidah bin
Al-Jarrah masuk Surga”(HR.
At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Sepuluh
orang Al-Mubasysyaruuna bil Jannah tersebut memulai
perjuangannya dalam Islam dengan masuk Islam, menemani dan membantu perjuangan
Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam saat mereka masih muda.
Ketika
itu, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berusia sekitar
37 tahun.
Adapun
Umar bin Khoththaab radhiyallahu ‘anhu usia sekitar 27 atau
33 tahun, Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu sekitar 34 tahun,
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sekitar 10 atau 15
tahun, Thalhah bin Ubaidillah sekitar 13 tahun, Az-Zubair bin Awam sekitar 15
tahun, Abdur Rahman bin ‘Auf sekitar 30 tahunan, Sa’ad bin Abi Waqash sekitar
17 tahun, Sa’id bin Zaid sekitar 10 atau 14 tahun, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah
sekitar 27 tahun.
Perawi
Hadits terbanyak adalah para pemuda di kalangan sahabat radhiyallahu ‘anhum
Tahukah
Anda bahwa enam orang yang terbanyak meriwayatkan hadits dan yang menyampaikan
sebagian besar ajaran agama Islam kepada kita adalah para pemuda? Para pemuda
yang bergelar Al-Muktsirina min riwayatil Hadits itu, ketika
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam wafat, mayoritas
mereka berumur 20 tahunan. Berikut usia para pahlawan Islam tersebut,
saat wafatnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
- Abu
Hurairah radhiyallahu
‘anhu usia 27 tahun, meriwayatkan 5374 hadits.
- Abdullah
bin Umar radhiyallahu
‘anhuma usia 21 tahun, meriwayatkan 2630 hadits.
- Anas bin
Malik radhiyallahu
‘anhu usia 20 tahun, meriwayatkan 2286 hadits.
- Aisyah
bintu Abi Bakr radhiyallahu
‘anhuma usia 18
tahun, meriwayatkan 2210 hadits.
- Abdullah
bin Abbas radhiyallahu
‘anhuma usia belum mencapai 15 tahun, meriwayatkan
1660 hadits.
- Abu Sa’id
al-Khudri radhiyallahu
‘anhu usia 20 tahun, meriwayatkan 1170 hadits1.
Pemuda
Islam berkiprah dalam berbagai bidang di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Kiprah
mereka, para pemuda Islam, di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,tidaklah terbatas
pada bidang-bidang keilmuan saja, seperti contoh yang telah disebutkan di atas
dan contoh lainnya, seperti sang pemuda, penulis wahyu Allah Al-Qur’an
Al-Karim, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuma. Di samping itu,
generasi muda di masa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga dipercaya mengemban
tugas-tugas besar umat dalam bidang amal. Sebagian mereka dipercaya sebagai
komandan pasukan perang Islam, seperti Sa’ad bin Abi
Waqqosh radhiyallahu ‘anhu pernah menjadi
komandan perang pada umur sekitar 20 tahun lebih.
Demikian
pula Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memegang bendera
perang menjadi pemimpin pasukan saat beliau masih berusia sekitar 23 tahun.
Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu dipercaya menjadi komandan pasukan,
yang beranggotakan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, padahal Usamah
ketika itu belum genap 20 tahun2.
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber: Muslim.or.id
0 Response to "Kemana Masa Mudaku Melangkah - Part 5"