Ternyata
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam sering membahas tentang pemuda. Kita
simak dalam artikel ini bagaimana perhatian beliau kepada para pemuda.
Sebagai sumber dari segala kenikmatan, maka di surga telah
disediakan pendamping hidup, yaitu berupa gadis-gadis cantik yang dikenal
dengan sebutan bidadari. Berbeda dengan pendamping hidup saat di dunia, maka
makhluk yang bernama bidadari akan memiliki kelebihan dan keistimewaan. Dan
bidadari-bidadari yang memiliki keistimewaan tersebut hanya diberikan kepada
hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman serta melakukan banyak amal
kebaikan.
Terdapat banyak sekali keterangan baik dari nash al-Qur’an
maupun hadits yang menyebutkan sifat-sifat bidadari yang berada di surga. Di
antaranya adalah secara fisik mereka berkulit bersih dan bermata jelita. Allah
telah menjelaskan tentang kelebihan dari makhluk surga ini dalam firman-Nya:
“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit
dalam rumah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)
Juga perhatikan penegasan sekaligus rincian keistimewaannya
seperti dalam surat al-Waqi’ah: 22
“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata
jelita.” (Qs. Al-Waqi’ah: 22)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala yang lain adalah:
“Dan Kami berikan kepada mereka bidadari bermata jelita
sebagai teman hidupnya.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Allah
subhanahu wa ta’ala telah menciptakan wajah-wajah bidadari terdiri dari empat
warna: putih, hijau, kuning, dan merah. Dan tubuhnya tercipta dari za’faran,
misik, dan kafur. Sedangkan rambut yang dimilikinya diciptakan dari cengkeh.
Bagian dari tubuhnya mulai dari kaki hingga lutut tercipta dari za’faran.
Sedangkan dari lutut hingga buah dada diciptakan Allah dari ‘anbar. Tubuhnya
mulai leher sampai buah dada tercipta dari kafur. Saking cantiknya
bidadari-bidadari di surga, maka sumsum tulang betisnya dapat terlihat dari
luar. Seandainya sang bidadari meludah ke dunia, maka ludahnya akan menjelma
menjadi misik. Pada setiap dadanya tertulis nama suaminya dan juga nama dari
nama-nama Allah. Di pergelangan tangannya mereka mengenakan sepuluh gelang yang
terdiri dari emas, juga memakai cincin sebanyak jari-jari yang ada, memakai
sepuluh perhiasan gelang kaki dari mutiara dan permata.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda sebagaimana
diceritakan dari Ibnu Abbas: “Sesungguhnya di surga terdapat bidadari-bidadari
yang dinamakan Al-‘aina. Ia dijadikan dari empat unsur, yaitu unsur misik,
kafur, ‘anbar, dan za’faran. Lempungnya dicampur (diaduk) dengan maa-ul-hayat
(air hidup). Mereka amat merindukan suaminya. Andaikata di antara mereka ada
yang meludah (ke laut dunia), maka air laut tersebut menjadi tawar."
Dalam sebuah hadits lain juga diceritakan barangsiapa yang
berpuasa di bulan Ramadhan, maka Allah akan mengawinkan dengan satu bidadari
yang berada di dalam kemah mutiara yang terukir.
Sedangkan kecantikan paras para bidadari surga telah digambarkan
dalam surat ar-Rahman: 58 sebagai berikut:
“Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan.” (Qs.
Ar-Rahman: 58)
Pada suatu ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah
ditanya tentang apakah penduduk surga itu bersenggama. Maka Rasulullah
menjawab:
“Diberikan kepada mereka yang laki-laki (dari penduduk surga)
berupa kekuatan sehari lebih utama dari 70 orang dari padamu.”
Disebutkan bahwa di surga ‘Adn terdapat istana-istana dari
mutiara. Dan pada setiap istana, terdapat 70 rumah dari permata yaqut merah.
Dalam setiap rumah, juga terdapat rumah lagi yang jumlahnya sekitar 70 buah
dengan bahan dasar dari jamrud hijau. Di dalamnya terdapat ranjang, sedangkan
pada setiap ranjang terdapat 70 permadani beraneka warna. Di setiap permadani
terdapat seorang bidadari. Masing-masing rumah tersebut memiliki pelayan
wanita. Orang-orang mukmin setiap pagi diberikan kekuatan untuk melayani dan
menikmati seluruh kelebihan yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala
tersebut.
Disebutkan dalam sebuah keterangan bahwa seandainya bidadari itu
muncul ke dunia, maka suasana di sekitarnya akan berubah terang benderang
karena pancaran sinar yang dikeluarkan. Demikian pula, seluruh pelosok negeri
akan mendapatkan semerbak aroma wangi yang tidak pernah tercium sebelumnya.
Disebutkan pula, bahwa para bidadari itu tidak mengeluarkan
darah haid, demikian pula tidak kencing / buang air besar, tidak pernah
meludah, tidak beringus, tidak mengeluarkan mani, dan selalu dalam
keadaan perawan.
Itulah kenikmatan luar
biasa yang telah dipersiapkan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
Tentunya amat disayangkan apabila manusia tidak memanfaatkan kesempatan ini
dengan beramal baik saat di dunia.
Baca Juga Artikel : Inilah 21 Tanda Kiamat Yang Sudah terjadi
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap
Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
0 Response to "Kecantikan Bidadari di Surga"