Mungkin ada di antara kita yang telah banyak menengadahkan
tangannya untuk berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh tetapi ternyata
Allah subhanahu wa ta'ala tidak atau belum mengabulkan doanya
Mungkin ada
di antara kita yang telah banyak menengadahkan tangannya untuk berdoa kepada
Allah dengan sungguh-sungguh tetapi ternyata Allah subhanahu wa ta’ala tidak atau belum mengabulkan doanya. Padahal semua sebab-sebab
dikabulkan doa telah dilakukannya, seperti:
1. Ikhlas
dan tidak berbuat syirik.
2. Memulai
dengan pujian dan salawat.
3. Dengan
sungguh-sungguh dan tidak lalai.
4. Yakin
akan dikabulkan oleh Allah.
5. Memilih
waktu dan tempat mustajab.
6. Meninggalkan
makanan, minuman dan pakaian haram.
7. Meninggalkan
maksiat dan bertaubat.
8. Mengerjakan
ketaatan dan bertawasul dengan nama-nama Allah, dan lain-lain.
Dia berkata,
“Ada apa gerangan? Mengapa ini bisa terjadi? Bukankah Allah Maha Kuasa dan
mengabulkan doa-doa hamba yang berdoa kepada-Nya? Apakah Allah tidak sayang
kepadaku? Bukankah Allah mengatakan:
{ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ}
‘Berdoalah kepada-Ku, Aku
akan mengabulkannya untuk kalian.’ (QS Ghafir: 60).”
Sabarlah wahai
Saudaraku sesungguhnya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلاَّ آتَاهُ
اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهُ، مَا لَمْ يَدْعُ
بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ.
“Tidak ada seorang pun yang
berdoa dengan sebuah doa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya
atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya, selama dia tidak berdoa
yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi.”1
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ
فِيهَا إِثْمٌ ، وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى
ثَلاَثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا
أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ
السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا : إِذًا نُكْثِرُ ، قَالَ : اللَّهُ أَكْثَرُ.
“Tidak ada seorang muslim pun
yang berdoa dengan sebuah doa yang tidak terkandung di dalamnya dosa dan
pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikannya salah satu dari ketiga
hal berikut: Allah akan mengabulkannya dengan segera, mengakhirkan untuknya di
akhirat atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya.
Para sahabat berkata, “Kalau begitu kami akan
memperbanyak doa kami.” Beliau berkata, “Allah lebih banyak lagi.”2
Dari kedua
hadits di atas kita dapat memahami bahwa seseorang yang telah benar-benar
melaksanakan sebab-sebab dikabulkannya doa, insya Allah doanya akan dikabulkan
oleh Allah. Jika tidak dikabulkan, maka akan diakhirkan atau diberikan kebaikan
oleh Allah di hari kiamat atau Allah akan sengaja tidak mengabulkan doanya di
dunia agar dia terhindar dari akibat buruk apabila doa tersebut dikabulkan dan
Allah memalingkannya kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang dia minta.
Pada hadits
kedua, kita dapat melihat semangat para sahabat dalam beribadah, mereka
mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak doa kami.” Itulah yang
seharusnya kita lakukan kepada Allah, yaitu memperbanyak doa kepada Allah.
Adapun perkataan
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Allah lebih banyak lagi”,
para ulama menyebutkan beberapa makna dari perkataan
tersebut, di antaranya:
1. Allah
akan lebih banyak mengabulkannya daripada banyaknya doa yang kalian minta.
2. Allah
akan lebih banyak memberikan karunia dan keutamaan daripada doa yang kalian
minta.
3. Allah
tidak akan lemah dengan banyaknya permintaan kalian dan lain-lain.
Dengan melihat
kedua hadist di atas dengan lafaz yang berbeda, maka tentu kita akan bertambah
yakin bahwa Allah Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui seluruh hikmah dan
Maha Sayang kepada hamba-hambanya.
Mudah-mudahan
kita bisa terus bersabar menghadapi kehidupan di dunia ini dan mensyukuri
seluruh apa yang Allah berikan kepada kita serta bisa selalu berbaik sangka
kepada Allahsubhanahu wa
ta’ala.
Di dalam hadits
qudsi Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan
(( أنا
عندَ ظنِّ عبدي بي ، فليظنَّ بي ما شاء ))
“Aku berdasarkan
prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Oleh karena itu, berprasangkalah terhadap-Ku
sesuka hatinya.”3
Dan di dalam
riwayat lain terdapat tambahan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata:
(( فلا
تظنُّوا بالله إلا خيراً ))
“Janganlah kalian
berprasangka kepada Allah kecuali dengan prasangka yang baik.”4
Mudah-mudahan
tulisan ini bermanfaat. Amin.
**
16 Dzul-qa’dah
1435 H/11 September 2014
Ma’had Imam
Al-Bukhari, Karang Anyar, Jawa Tengah
Daftar Pustaka
1. Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam.
Ibnu Rajab Al-Hanbali.
2. Tuhfatul-Ahwadzi Bisyarhi
Jami’ At-Tirmidzi. Al-Mubarakfuri.
3. Dan
lain-lain sebagian besar tercantum di footnotes.
Catatan kaki
2 HR Ahmad 11133 dari Abu Said Al-Khudri. Sanad-nya
dinyatakan jayyid oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dkk.
Penulis: Ustadz Said Yai Ardiansyah,
Lc., MA.
Sumber:
Muslim.Or.Id
0 Response to "Jika Doa Kita Tidak Dikabulkan"